Ketika David Hume Diganggu oleh Blackpink !
Awal tahun 2018 ini, entah kenapa tiba-tiba aku ingin belajar tentang pemikiran dari David Hume. Berawal dari sebuah web yang menyebut nama "David Hume", insting liar dalam kepala tiba-tiba mengarahkan untuk mencari karya dari David Hume. Namun, disaat yang sama, demam Blackpink juga menggelayut dalam pikiranku.
Setelah mencari beberapa puluh menit, akhirnya berhasil menemukan tulisan dengan judul "David Hume. Tulian singkat yang membahas tentang pemikiran David Hume menjadi begitu menarik. Pada tulisan yang dibuat oleh "ilmuwan" Indonesia, berisi tentang dasar-dasar pemikiran dari David Hume. Namun yang membuatku tertarik adalah logika berfikir dari David Hume. Tentang cara David Hume membuat sebuah pengetahuan dari logika yang dia miliki.
Pada momen bersamaan, insting liar untuk mendengarkan karya dari Blackpink terus bergelayut dalam pikiran. Entah kenapa, wabah girlband asal Korea Selatan itu dapat merasuk pada jiwa lemah ini. Dua keinginan muncul dalam momen yang sama, ingin membaca tulisan tentang David Hume, tapi juga ingin menikmati karya Blackpink. Pada saat perang "bathin" ini terus berkecamuk, jalan tengah pun di dapat. Membaca tulisan tentang David Hume, sembari ditemani lagu dari Blackpink.
Namun seperti kita tahu, melakukan 2 kegiatan dalam satu waktu itu tidak akan berjalan lancar. Terlebih lagi, laki-laki tidak diciptakan oleh Tuhan untuk memiliki kemampuan "multitasking" seperti layaknya perempuan. Hampir 2 jam membaca tulisan tentang David Hume, sembari "diganggu" oleh Blackpink. sembari "diganggu" oleh Blackpink. Total 30 halaman dari tulisan David Hume, harus beradu kuat dengan dentuman 10 lagu dari Blackpink.
Tidak banyak yang bisa aku dapat dari perkenalan pertama dengan David Hume. Dentuman lagu Blackpink begitu memecah konsentrasi dalam membaca pemikiran karya David Hume. Persis seperti inti dari pemikiran David Hume, bahwa “impresi” lebih dominan dibandingkan “Ide” dalam hal membentuk watak manusia.
Hingga tulisan ini dibuat, tulisan dari David Hume masih sedang dipelajari. Hanya saja, suara dari personel dari Blackpink masih mengganggu pikiran sempit ini. Semoga waktu segera berpihak kepada manusia lemah ini.
Setelah mencari beberapa puluh menit, akhirnya berhasil menemukan tulisan dengan judul "David Hume. Tulian singkat yang membahas tentang pemikiran David Hume menjadi begitu menarik. Pada tulisan yang dibuat oleh "ilmuwan" Indonesia, berisi tentang dasar-dasar pemikiran dari David Hume. Namun yang membuatku tertarik adalah logika berfikir dari David Hume. Tentang cara David Hume membuat sebuah pengetahuan dari logika yang dia miliki.
Pada momen bersamaan, insting liar untuk mendengarkan karya dari Blackpink terus bergelayut dalam pikiran. Entah kenapa, wabah girlband asal Korea Selatan itu dapat merasuk pada jiwa lemah ini. Dua keinginan muncul dalam momen yang sama, ingin membaca tulisan tentang David Hume, tapi juga ingin menikmati karya Blackpink. Pada saat perang "bathin" ini terus berkecamuk, jalan tengah pun di dapat. Membaca tulisan tentang David Hume, sembari ditemani lagu dari Blackpink.
Namun seperti kita tahu, melakukan 2 kegiatan dalam satu waktu itu tidak akan berjalan lancar. Terlebih lagi, laki-laki tidak diciptakan oleh Tuhan untuk memiliki kemampuan "multitasking" seperti layaknya perempuan. Hampir 2 jam membaca tulisan tentang David Hume, sembari "diganggu" oleh Blackpink. sembari "diganggu" oleh Blackpink. Total 30 halaman dari tulisan David Hume, harus beradu kuat dengan dentuman 10 lagu dari Blackpink.
Tidak banyak yang bisa aku dapat dari perkenalan pertama dengan David Hume. Dentuman lagu Blackpink begitu memecah konsentrasi dalam membaca pemikiran karya David Hume. Persis seperti inti dari pemikiran David Hume, bahwa “impresi” lebih dominan dibandingkan “Ide” dalam hal membentuk watak manusia.
Comments
Post a Comment