Awal dari Awal

-Angin pergi dengan tenang, dan warna-warna kian memudar-



  "Mengapa aku masih disini ?".

Pertanyaan dari seseorang bernama Akutabe. Remaja tanggung yang akan masuk fase terberat dalam hidup. Akutabe masih melamun di teras rumah dan memandangi beberapa kucing yang sedang bermain.

"Kurang kerjaan banget itu kucing", ujar Akutabe sembari memandangi remeh kelakuan beberapa kucing yang sedang bermain dengan riang gembira. Satu jam melihat beberapa kucing bermain tadi, Akutabe baru tersadar.

"Kok gak ada kerjaan banget lihat kucing bermain !", sergah Akutabe. Tiba-tiba muncul satu pertanyaan aneh dalam pikiran Akutabe.

"Gue yang gak punya kerjaan atau kucing yang gak punya kerjaan", pikir Akutabe. Pertanyaan yang begitu "filosofis" tadi membawa Akutabe pada kegalauan baru.

Setelah menyesal telah melihat tingkah laku kucing selama hampir satu jam, Akutabe pergi dari teras rumah. Berjalan-berjalan di sekitaran komplek perumahan yang dia tinggali. Semua peralatan elektronik milik Akutabe tak dibawa. Hanya Akutabe, celana pendek, celana dalam, singlet, sendal dan kaos dengan tulisan dibelakangnya "TAI".


Memutari komplek perumahan, Akutabe melihat sesosok perempuan sedang duduk di pinggir jalan. Akutabe kemudian juga duduk di dekat perempuan "aneh" tadi.

"Bagaimana kau bisa ke sini ?", tiba-tiba perempuan tadi mengeluarkan suara indahnya.
Mendengar pertanyaan tadi, Akutabe kaget setengah. Baru bertemu, tapi langsung bertanya kepada Akutabe.

"Kok kamu tahu kepada Gue ?", Akutabe balik bertanya.

"Tidak perlu saling kenal untuk bertanya. Bukankan bertanya adalah sumber pengetahuan. Sokrates dulu sering bertanya kepada warga Athena, tanpa perlu berkenalan terlebih dahulu.

Akutabe lebih terheran-heran karena perempuan itu tahu tentang Sokrates, filosofi Yunani yang dihukum mati.
"Sudah ahhh, kamu tidak asyik". Perempuan tadi pergi, meninggalkan Akutabe sendirian.

Akutabe hanya termenung melihat perempuan tadi pergi. Setelah 10 menit hanya melamun, Akutabe mulai bertanya pada dirinya sendiri.

"Apakah perempuan tadi adalah Dewi Kucing yang diturunkan oleh Tuhan ?"

Karena tidak menemukan jawaban atas kebingungan tadi, Akutabe pulang dan kemudian menyalakan channel televisi. Namun pada saat itu, yang muncul hanya kumpulan berita kecelakaan. Belum sempat 3 menit menonton tv, Akutabe ketiduran lalu terlelap dalam mimpi di sore hari.


Comments

Popular posts from this blog

Sinetron Dunia Terbalik dan Kampanye Kesetaraan Gender

Mahasiswa Sulit Bangun Pagi

Cerita Liburan