Republik Rindu : Tahun Baru

Republik Rindu : Tahun Baru 





Oleh : Totoh Wildan Tohari 

Armi pergi pada hari itu. Suasana pesta masih sangat membahana di ruangan lumayan luas itu. Damar yang masih melongo akibat kepergian Armi, tiba-tiba melangkah pergi. 
"Ekeu pergi dulu ya".
"Loe mau kemana ?, masih rame nih", ujar Jajang.
"Ada keperluan mendadak Bro".

Tak lama kemudian, mobil hitam datang dan menjemput Damar. 
"Kita akan kemana malam ini ?"
"Terserah loe aja". 

Mobil hitam itu pergi, membawa Damar dalam kegelapan malam. Menjelang tidur, Damar tiba-tiba menerima pesan dalam E-mail berisi puisi :

PERIHAL CINTA DAN KEMARAHAN
Oleh Indrian Koto
Menujumu adalah jalan panjang
di sebuah negeri; mustahil dan nyaris tak masuk akal,
menimbun berulang, tanpa pernah bisa menutup lobang.
Aku nyaris merasa sia-sia, diabaikan olehmu
tak dianggap oleh dunia, tak berarti apa-apa bagi negara.
Kau adalah revolusi yang gagal
hasrat yang sebenarnya tak mampu dituangkan.
di jalan-jalan terdengar letusan
api membakar perkampungan
terlalu banyak kita temukan puing dan pecahan kenangan.
darah terus tumpah, kehilangan terus dirayakan.
dan aku terus saja menulis sajak murung
tentang rindu, tentang yang jauh,
sementara, di negeri ini, setiap orang merasa ditinggalkan.
Aku mencintaimu serumit republik ini tumbuh
tak mampu membedakan hasrat dan keinginan.
masih ada yang turun ke jalan memang
masih ada yang bersuara lantang.
rasanya, tak cukup dengan harapan dan doa
untuk semua yang tak dipunya.
Tuhan menjadi gelembung di kerumunan.
aku ingin menjadi martir, meledakkan diri
bersama seluruh kebohongan di republik ini.
dan untukmu, akan kucoretkan tanda cintaku
di antara sisa kemarahan dan kasih sayang:
"revolusi sekarang juga, banci!" Aku bukan perampok,
cukuplah aku mencuri hatimu sekali saja.

Begitulah aku mencintaimu, sebagaimana aku mencintai negeri ini: dalam diam, penuh berisi, bahkan tak sempat kau sadari.


"Terima kasih untuk kiriman puisi itu, semoga kita dapat berjodoh suatu hari nanti".
"Selamat tahun baru". 

Damar bangun, mandi dan pergi dari tempat terlaknat tadi. 

Comments

Popular posts from this blog

Sinetron Dunia Terbalik dan Kampanye Kesetaraan Gender

Mahasiswa Sulit Bangun Pagi

Cerita Liburan