Pesan dalam Gempa

Pesan dalam Gempa

oleh : Totoh Wildan Tohari



Secara tiba-tiba gempa datang. Orang-orang komplek panik seketika. Saat panik melanda, suara ringtone HP berbunyi berkali-kali. Sang pemilik HP tadi tak menjawab, mendiamkan dan membiarkan suara itu berbunyi.
"Bagaimana kabarnya disana ? "
"Aman atau tidak, Frend?"

Begitulah bunyi pesan yang dikirimkan. Pemilik HP kembali mendiamkan isi pesan tadi. Dia hanya membaca, tapi tak kuasa membalas.

Hingga gempa itu reda dan dikatakan aman. Pemilik HP tadi tak membalasnya. Setelah itu, pemilik HP itu kembali membaca history pesan yang dikirimkan.
"Bagaimana kabarnya ?", itulah isi Twit.
"Bagaimana kabarnya disana?", begitupula isi pesan dalam Line.
"Bagaimana kabarnya ?", begitupula isi pesan di Facebook.
"Selamat ulang tahun yang ke-22. Semoga Tuhan memberikan keberkahan dan kesejahteraan", begitu kata pesan di DM Instagram.

Kumpulan pesan lain masih banyak.
"Sedang membaca apa, Zak? tanya Hilla.
"Ini pesan lagi. Memang gak kerjaan itu orang", jawab Zakia.
"Balaslah sekali-kali", tegur Hilla.
Zakia hanya diam.
"Alhamdulillah sudah aman. Aku dan keluarga disini aman", begitulah pesan yang akan dikirimkan. Saat akan mengirimkan, hati kecil dari Gadis tadi menolak.
"Sreeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeee", begitulan pesan tadi dihapus lagi.
Zakia lalu mengambil wudhu, pergi ke dalam kamar dan menenangkan diri setelah gempa yang mengagetkan tadi.

"Kenapa melamun, Jame", tanya Park.
"Tidak, hanya sedang menunggu kabar", jawab Jame singkat.
Sudah 2 jam menunggu kabar baik datang. Gempa itu membuat hatinya kembali bergetar. Dan dalam lamunan malam yang penuh kepanikan, lantunan syair pun menjadi sahabat karib Jame.

Gempa Cinta
Getaran itu berpadu dengan rindu
Menjadi penghubung antar manusia
Memberi kabar tentang cinta
Menyelamatkan demi masa depan

Tuhan tak pernah punya salah untuk sebuah bencana
Kelahiran cinta terkadang muncul dari malapetaka
Layaknya malapetaka buah khuldi Adam dan Hawa
Karena Tuhan punya rencana pada semua kejadian

Kita yang merindu pada cinta
Menjadikan bencana sebagi penghubung waktu
Menghidupkan kembali aliran darah antar manusia
Dan pada akhrinya menjadikan titik awal untuk datangnya perdamaian abadi
Semoga kau baik-baik saja disana

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Sinetron Dunia Terbalik dan Kampanye Kesetaraan Gender

Mahasiswa Sulit Bangun Pagi

Cerita Liburan