Kereta Hidup Acifa--- Pendahuluan


Anak kecil itu masuk kedalam sebuah ruangan, melihat banyak teman sebaya yang memakai seragam  sama dengannya, yaitu seragam merah dan putih. Ketika otak berfikir tentang keanehan itu, tiba-tiba muncul Perempuan berusia 30-an dan memanggil anak kecil itu. 
"Ayo maju, Cifa", ujar Perempuan itu.
"Iya Mah", jawab anak kecil itu, sembari terus memikirkan keanehan yang baru dia lihat. 

Perempuan itu menuntun anak kecil melewati riuhnya ruangan. dan mengisi register yang ada didepannya. 
"Siapa anaknya, Bu ?", tanya seorang Laki-laki paruh baya.
"Ini Acifa, anak sulung saya Pak ", jawab Perempuan tadi.
"Owh anak sulung ya, semoga kuat ya dek sebagai anak sulung", ujar Laki-laki paruh baya tadi.
"Iya, Aamiin, Pak, kalau sudah saya pamit dulu", ujar Perempuan itu.
"Iya, silahkan hati-hati di jalan ya",  ujar Laki-laki itu lagi. 

Perempuan tadi dan anak kecil tadi lalu keluar dari ruangan tadi dan mereka pulang ke rumahnya sembari membawa beberapa berkas hasil pendaftaran tadi.
    
Saat perempuan dan anak kecil tadi keluar, masuklah seorang perempuan paruh baya dengan kerudung hitam dan langsung disapa oleh laki-laki tadi.
"Silahkan masuk Bu, silahkan isi dulu"
"Iya Pak", jawab Perempuan paruh baya tadi.
"Ini anak yang keberapa Bu", tanya Laki-laki tadi. 
"Anak ke 5 Pak ha....", jawab Perempuan paruh baya tadi. 
"Subur juga ya ha....", ujar Laki-laki tadi.
"Semoga jadi anak yang sukses dan membanggakan orang tua ya", ujar Laki-laki tadi.
"Aamiin, Pak", ujar Perempuan paruh baya tadi.

Tak lama kemudian proses pendaftaran selesai, dan perempuan paruh baya tadi dan anaknya keluar dari ruangan pencaftaran tadi. 

Hari pun berlalu dengan cepatnya, kesibukan di ruangan tadi adalah proses pendaftaran untuk masuk tahun ajaran baru tingkatan Sekolah Dasar.  Anak kecil yang kebingungan melihat banyak yang memakai seragam yang sama dengannya adalah Acifa Nanang . Biasa dipanggil dengan sebutan Kufa , sebuah panggilan sayang dari  Ibu Acifa sendiri. Acifa sendiri adalah anak perempuan manis yang mempunyai mata indah dan berambut hitam tebal. 

Hari itu dia sudah dianggap pas untuk masuk pembelajaran SD oleh kedua orang tuanya. Perempuan yang menuntunnya tadi adalah ibu dari Acifa. Namanya adalah Ibu Irna Sukmawan. Seorang guru honorer dari SD tadi, meskipun sudah lama mengabdi sebagai guru tadi. Sedang Ayah Acifa bekerja sebagai petani, pekerjaan yang sudah digeluti sejak SD. Acifa sendiri adalah anak tunggal dari kedua orang tua tadi. Hari-hari setelah masuk SD akan menjadi warna baru baru dalam hidup anak kecil itu dan dari sinilah lembaran-lembaran lain  itu dimulai. 

Comments

Popular posts from this blog

Sinetron Dunia Terbalik dan Kampanye Kesetaraan Gender

Mahasiswa Sulit Bangun Pagi

Cerita Liburan