Kampung Halaman rasa Opak



Apakah kalian pernah dengar nama Cibodas ? Pikiran pertama pasti adalah Kebun Raya Cibodas, sebuah tempat wisata di Cianjur. Cibodas kampung halamanku ini berada di sebelah timur Kabupaten Bandung. Desa kecil, yang masih bertebaran sawah di sekelilingnya. 

Salah satu hal menarik  dari kampung halaman adalah Opak Cibodasnya. Jika Garut punya Dodol, Majalaya punya Berondong, maka kampung halamanku adalah dengan Opaknya. Salah satu makanan khas, yang entah kapan datang dan menjadi makanan khas kampung halaman. 

Jika berbicara opak, aku sudah sangat shahih. Sudah barang tentu, orang tuaku adalah pelaku industri rumahan Opak, asyik bukan ha..... Opak menjadi makanan yang telah menghidupi keluarga kami sejak puluhan tahun lalu. 

Opak adalah semacam makanan ringan yang bentuknya bundar dan dibuat dari ketan, tapi kini mulai di variasi kan dengan memakai beras. Hanya saja, orang tuaku masih tetap dengan model lama dan tidak terpengaruh dengan inovasi beberapa pelaku industri opak yang lain.  

Dulu, sebelum saudara-saudaraku menikah dan berkeluarga, sudah menjadi semacam "doktrin" untuk bisa membuat opak. Pagi-pagi, sebelum sekolah, biasanya kami membantu orang tua membuat opak. Luar biasa buka he.....
sumber : https://www.kaskus.co.id/thread/56cce45b9a0951d7658b4567/berangkat-sekolah-suka-telat-rugi-gan/4


Tapi semenjak saudara-saudaraku menikah dan ada pula yang belum menikah (aku dan kakak pertama) tidak satu rumah lagi, kini hanya tinggal ibu dan bapak saja. 

Hanya saja, setiap aku pulang ke rumah, membantu orang tuaku membuat tetap kulakukan. hitung-hitung mengingat memori masa lalu. Seminggu di rumah, entah berapa ratus opak yang kubuat (Sayangnya tidak diphoto).

Ada banyak pelaku industri rumahan opak dikampungku Cibodas. Bapak adalah generasi kedua yang meneruskan usaha opak ini. Adapun dulu yang memulai usaha opak ini adalah nenek dari bapak.  Hanya saja, dulu pemasarannya adalah dijual keliling. Entah dapat koneksi dari mana, bapak berhasil menembus pasar kecamatan di Majalaya. Pagi-pagi biasanya bapak sudah mengirim ke pasar Majalaya, dan itu kemudian opak keluarga kami sudah nangkring di pasar itu.

Lalu bagaimana dengan pelaku industri rumahan yang lain ??? Biasanya mereka menjualnya diwarung-warung kecil. Mungkin antar pelaku ini sudah ada semacam pembagian area kekukasaan ha... Selain menjual di pasar dan warung, momen lebaran dan hajatan (pernikahan dan sunatan) selalu menjadi waktu yang sangat menyibukan bagi pelaku industri opak ini, termasuk keluargaku. 

Kalian tahu, apa yang menjadi musuh bagi tukang opak di kampungku ??? Hujan yang turun disiang hari adalah "hama" yang membuat opak-opak yang baru dibuat harus dijemur untuk kering dan bisa di goreng. Biasanya dijemur diatas genteng atau yang bisa terkena sinar matahari. 

Ketika musim hujan tiba, dan  datangnya pada siang hari, itu menjadi "bencana" kecil yang membuat para pelaku usaha opak dikampungku agak terhambat. Pernah, dulu, keluarga kami sampai 1 minggu tidak berjualan karena opak-opak itu tidak kering atau basah. 

 sumber : https://triyantomekel.wordpress.com/tag/hujan/

 Jadi jika kalian sedang bepergian atau ada acara  ke Cibodas, singgahlah sejenak untuk menikmati gurihnya opak buatan industri rumahan yang masih terjaga dari formalin. 

---Salam Adil dan Lestari---

Comments

  1. Wah..berarti ada opak yang berformalin kah?
    Salam kenal ya :)

    ReplyDelete
  2. ada donkkkkkk wkwkwkwkkw. Salam kenal juga. Keep Fighting

    ReplyDelete
  3. Wow,jangan2 selama ini klo beli sebenernya berformalin.Gimana ya cara bedainnya?
    Salam kenal Wildan :)

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Sinetron Dunia Terbalik dan Kampanye Kesetaraan Gender

Mahasiswa Sulit Bangun Pagi

Cerita Liburan